Kamis, 28 Februari 2013

Surya Paloh: 10.000 Orang Masuk NasDem Per Jam

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (SP) tak mempermasalahkan banyaknya kader yang hengkang dari partainya dan berlabuh ke partai lain. SP menegaskan, ribuan masyarakat yang siap menggantikannya. “Ah nggak masalah. Kita doakan, karena NasDem ingin mengajak berkompetisi dalam suasana yang harmoni,” ujar Surya Paloh kepada wartawan usai melepas 38 unit mobil operasional untuk 38 DPD Partai NasDem se Jawa Timur di kantor DPW, Jl Raya Darmo, Jumat (22/2/2013). Ia menambahkan, kompetisi NasDem bukan kompetisi yang saling menyakitkan. “Capek sudah negeri ini, kalau saling menjelekkan dan mencari kekurangan diantara kita,” tuturnya. Meski Harry Tanoe dan kader lainnya pindah, bos Media Indonesia Group ini tidak mempermasalahkannya. “Coba lihat sendiri. Coba ukur yang pergi dan datang, amat menakjubkan dan sekali lagi saya katakan bersyukur ke hadirat Tuhan,” ujarnya. Ia mencontohkan, jika kader yang tidak sesuai dan sepaham hingga pergi meninggalkan Partai NasDem sekitar 10.000 orang se-Indonesia maka sudah tergantikan sekitar 10.000 orang yang masuk ke NasDem dalam kurun waktu per jam. “Ini transparan. Silakan cek kebenaran ucapan saya. 1 jam ada tambahan anggota. Saya tidak mengerti kenapa bergabung dengan Partai NasDem. Rata-rata 10.000 per jam,” tegasnya.

Rabu, 27 Februari 2013

FPPHR Siap Dukung Partai NasDem Menangkan Pemilu 2014

Sejumlah orang yang tergabung dalam kelompok Front Pemuda Penegak Hak-hak Rakyat (FPPHR) menyatakan dukungannya terhadap Partai NasDem. Mereka siap bekerja sama menjadikan Partai NasDem sebagai pemenang Pemilu Legislatif 2014. Massa FPPHR dari berbagai daerah di Jawa Barat mendatangi kantor DPP Partai NasDem di Jakarta, Rabu (27/2). Secara resmi mereka mendukung partai bernomor urut 1 ini. FPPHR menilai Partai NasDem merupakan partai yang menjunjung tinggi pluralisme dan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Meski mengaku selalu golput (tidak memilih) selama puluhan tahun terakhir, namun dalam Pemilu 2014 mendatang, anggota FPPHR siap memilih Partai NasDem dan menjadikan partai yang diketuai Surya Paloh itu sebagai pemenang. Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jendral Partai NasDem Patrice Rio Capela mengapresiasi dukungan FPPHR.(Wil)

Senin, 18 Februari 2013

Survei Bagus, Nasdem Posisikan Diri Nol Pemilih

Langsung masuk jajaran tengah elektabilitas, Partai Nasdem tidak mau terlena dengan hasil survei. Sebagai partai baru, Nasdem menempatkan diri sebagai partai yang belum memiliki pemilih. "Nasdem tidak mau terlena. Ingat, itu angka survei, belum angka pemilihan," kata politisi Partai Nasdem, Ferry Mursyidan Baldan, Kamis (7/2/2013). Bagi sebuah partai baru, politisi senior yang dibesarkan Partai Golkar ini mengatakan suara pemilih boleh disebut masih nol. Dengan alasan yang sama, kata Ferry, partainya belum menentukan siapa yang bakal diusung sebagai calon Presiden untuk Pemilu Presiden 2014. Saat ini target partainya adalah fokus di pemilu legislatif. "Bagaimana mendapatkan hasil dalam pemilu legislatif," ujar dia. Dalam beberapa survei, Partai Nasdem mendapatkan suara yang cukup signifikan. Terakhir, survei Pusat Data Baru (PDB) yang dirilis Rabu (6/2/2013), mendapatkan elektabilitas partai ini di kisaran 5,5 persen. Capaian itu menempatkan Partai Nasdem di peringkat keenam survei, meninggalkan PAN, PPP, PKS, dan Partai Hanura. Potret serupa juga tergambar dari survei lain. Berita terkait dapat pula dibaca dalam topik Demokrat "Terjun" Bebas

Puluhan Aktivis Muda NU Berlabuh ke Partai Nasdem

Sebanyak 48 aktivis muda Nadhatul Ulama (NU) bergabung ke Partai Nasdem. Mereka berasal dari beragam latar belakang, mulai dari politikus muda, wartawan, wirausahawan, hingga penulis. "Kami mendukung dan menyatakan diri bergabung untuk berjuang dengan keluarga besar Partai Nasdem demi mewujudkan terciptanya restorasi Indonesia," kata wakil ketua GP Anshor DKI Jakarta, Anwar Sjani, dalam jumpa pers di kantor Nasdem, Jakarta, Rabu (6/2/2013). Alasan mereka masuk ke Partai Nasdem adalah karena niat ingin mewujudkan keadilan sosial di Indonesia. Keadilan sosial menurutnya masih jauh dari harapan masyarakat. Anwar pun berpendapat melalui Partai Nasdem mereka dapat memperbaiki kondisi demokrasi Indonesia. "Meluruskan arus demokrasi dibutuhkan kepedulian seluruh anak bangsa dalam bidang politik, untuk mewujudkan cita-cita para pendahulu bangsa," tuturnya. Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menyambut baik bergabungnya aktivis muda NU ke partainya. Dia menilai cita-cita aktivis muda NU sangat baik dan akan dapat tersalurkan lewat visi dan misi partai Nasdem. "Cita-cita antara aktivis muda NU dan Partai Nasdem sejalan dan sepaham, yaitu untuk perubahan Indonesia melalui restorasi," tegas Paloh. Latar belakang para aktivis ini, harap Paloh, dapat menguatkan Partai Nasdem sekaligus menambah keanekaragaman di partai tersebut. Meski demikian Paloh mengatakan tidak semua aktivis tersebut masuk dalam daftar calon legislatif partainya. Karena, ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi. Seperti, populer dan menguasai kondisi daerah pemilihan. "Kami memrioritaskan caleg yang elektibilitasnya bisa diterima dan mendapatkan tempat di masyarakat," kata Paloh. Tapi dia menegaskan partainya amat terbuka, termasuk menerima bakal calon legislatif dengan latar belakang akademisi hingga artis. Berita terkait dapat dibaca pula pada topik Geliat Politik Jelang 2014

Surya Paloh: Akbar 'Vitamin' bagi Nasdem

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, bergabungnya Akbar Faizal akan memperkuat struktur kepengurusan partai. Akbar dinilai sebagai sosok muda yang dapat memberikan kontribusi besar bagi partai ini. "Bagi Nasdem, (Akbar) itu merupakan vitamin tambahan yang baik," kata Paloh, Jumat (8/2/2013) petang. Kehadiran Akbar, ujar dia, akan memperkuat jajaran partai. Paloh menilai Akbar adalah anak muda yang energik, visioner, konsisten, ada keberanian, dan punya pemikiran cerdas. Setelah mengundurkan diri dari Partai Hanura sekaligus anggota DPR, Jumat pagi, Akbar ternyata langsung bergabung ke Partai Nasdem pada siang harinya. Ia menempati posisi Ketua Bidang Politik Pemerintahan di Partai Nasdem. Namun, Akbar tak terlihat saat pengukuhan pengurus partai siang itu. Paloh tak mempermasalahkan ketidakhadiran Akbar karena dia mengaku sudah lama mengenal Akbar. "Akbar kan bukan saya kenal baru. Nasdem tidak mengenal Akbar sebagai orang baru," kata dia. Paloh menyebutkan, Akbar adalah salah satu ketua dalam struktur Ormas Nasdem, cikal bakal Partai Nasdem. "Jadi, kami sudah saling mengenal dekat dan punya pandangan (maupun) pikiran yang sama, napas perjalanan sama," papar Paloh. Pengukuhan pengurus DPP Partai Nasdem diikuti sejumlah kader lain yang juga baru bergabung di Nasdem. Mereka adalah Ketua Bidang Keanggotaan dan Kaderisasi Sugeng Suparwoto, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik Sri Sajekti Sudjunadi, dan Ketua Bidang Hukum Advokasi dan HAM dijabat Taufik Basari. Selain itu, ada mantan Sekjen DPD Siti Nurbaya Bakar yang menjabat Ketua Bidang Otonomi Daerah dan Kurtubi yang menempati kursi Ketua Bidang Energi, SDA, dan Lingkungan Hidup. OC Kaligis bergabung pula sebagai Ketua Mahkamah Partai Nasdem, kemudian Sekretaris Jenderal diisi oleh Patrice Rio Capella. Mantan Sekjen DPR Nining Indra Saleh menempati Wasekjen Bidang Internal dan Kesekretariatan. Berita terkait dapat pula dibaca pada topik Dinamika Partai Nasdem

Akbar Faizal Jadi Kepala Bidang Politik Pemerintahan Nasdem

Jumat (8/2/2013) pagi, politisi Akbar Faizal sudah masuk daftar pengurus baru Partai Nasdem pada petang harinya. Dia menempati jabatan Ketua Bidang Politik Pemerintahan untuk periode 2013-2018. Pengukuhan pengurus baru dilakukan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kantor DPP Partai Nasdem di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat. "Saya selaku Ketua Umum Partai Nasdem mengukuhkan saudara sekalian sebagai Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem periode 2013-2018," kata Paloh. Kepada para pengurus barunya, Paloh bertanya, "Bersama saya membawa perubahan restorasi Indonesia, apakah saudara bersedia?" Serempak para pengurus baru pun menyatakan siap. Akbar mengundurkan diri dari Partai Hanura dengan alasan butuh kontemplasi untuk mengatasi kejenuhan luar biasa selama tiga tahun menjadi anggota DPR. Ia mengaku sedang berusaha keluar dari zona nyaman. Akbar menolak disebut "kutu loncat" karena kabar kepindahannya ke Partai Nasdem memang sudah beredar beberapa waktu. Selain Akbar, pengukuhan jabatan juga disematkan kepada pengurus DPP Partai Nasdem lain. Ketua Bidang Keanggotaan dan Kaderisasi dijabat oleh Sugeng Suparwoto, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik oleh Sri Sajekti Sudjunadi, Ketua Bidang Hukum Advokasi dan HAM dijabat Taufik Basari. Mantan Sekjen DPD Siti Nurbaya Bakar menjabat Ketua Bidang Otonomi Daerah. Kurtubi menempati jabatan Ketua Bidang Energi, SDA, dan Lingkungan Hidup. Pengacara kawakan OC Kaligis menjadi Ketua Mahkamah Partai Nasdem.

Kamis, 07 Februari 2013

Training Of Trainer perdana Terbatas

info terbaru : Kami mengundang kepada seluruh Kader Inti Atau Calon Kader Inti Program O250 Partai Nasdem Khusus Kabupaten Bogor Untuk Hadir di Acara Training Of Trainer perdana (TOT Perdana) yang akan di selenggarakan Hari : Minggu Tanggal : 10 Februari 2013 Lokasi : Aula Auditorium Hotel M-one Cibinong Jam : 10.00 s/d selesai Acara : Penjelasan dan pembekalan mengenai program rekruitmen program O250 Partai Nasdem Tujuan : Menciptakan kader kader inti partai nasdem di kabupaten bogor dan menjadi pengurus inti dan aktif partai nasdem kabupaten bogor berdasarkan hasil penilaian kader inti Mentor dihadirkan dari pusat Partai Nasdem Setiap Peserta akan di berikan secara cuma2 - Goodie bag - Kaos khusus TOT Program O250 - Buku Panduan - Sertifikat Kader Persyaratan - mengambil undangan sebagai peserta paling lambat Hari Sabtu tanggal 9 februari 2013 dengan menghubungi bp zulkifli,SH tlp. 082114948123 - membawa foto copy KTP - menyerahkan 20 buah foto copy calon anggota dilengkapi no telp aktif TOT dibatasi untuk keterwakilan setiap kecamatan di seluruh Kabupaten Bogor ( 40 Kecamatan ) di utamakan para calon kader yang berniat bergabung untuk bekerja bersama membangun Partai Nasdem di Kabupaten Bogor Panitia Training Of Trainer Perdana Kabupaten Bogor Bp Lucky Zm, SE Bp Zulkifli, SH Silahkan tinggalkan komentar

Selasa, 05 Februari 2013

KPU Amburadul, Partai NasDem Ditulis Partai Nasional Demokrat

Liputan6.com, Jakarta : Kinerja KPU disoroti pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra. Bahkan dicap amburadul gara-gara Partai NasDem ditulis Partai Nasional Demokrat. "KPU memang kerja amburadul, tidak teliti, dan tidak profesional," tulis Yusril dalam akun twitter @Yusrilihza_Mhd yang ditengok Liputan6.com di Jakarta, Selasa (5/2/2013). Di antara 10 partai yang lolos, tutur dia, ditulis nama Partai Nasional Demokrat. Padahal di Kementerian Hukum dan HAM, nama Partai Nasional Demokrat tidak terdaftar sebagai parpol di negara ini. Menurut Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang ini, yang terdaftar di Kemenkumham adalah Partai Nasdem, bukan Partai Nasional Demokrat. "Nasional Demokrat adalah nama ormas yang terdaftar di Kemendagri, bukan nama partai yang terdaftar di Kemenkumham," jelas Yusril. Cacat Hukum Karena itu, lanjut suami Rika Tolentino Kato ini, Keputusan KPU Nomor 5 Tahun 2013 tentang Partai Yang Lolos/Tidak Lolos Verifikasi, cacat hukum. "SK KPU yang cacat hukum itu tidak bisa direvisi oleh KPU," tulis Yusril. Dalam diktum SK tersebut, sambung dia, tegas dinyatakan hanya dapat direvisi atas putusan Bawaslu, PT TUN atau Mahkamah Agung. Problematik Keabsahan keikutsertaan Partai NasDem dalam Pemilu 2014, menurut dia,bisa problematik dengan Keputusan KPU yang salah dan cacat hukum tersebut. "Ketum NasDem Surya Paloh harusnya laporkan semua komisioner KPU ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) agar ditindak karena langgar sumpah jabatan, karena kerja tidak cermat," tutup Yusril.(Sss)

Minggu, 03 Februari 2013

Surya Paloh Mundur, Nasional Demokrat Dinakhodai Eks Jenderal Bintang 4

Surya Paloh melepaskan jabatannya sebagai ketua umum organisasi massa Nasional Demokrat hari ini. Surya melepaskan jabatan tersebut karena posisinya yang juga menjabat sebagai ketua umum Partai NasDem. Ketum ormas NasDem selanjutnya akan dijabat Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno. "Saya mengundurkan diri dari Ketua Umum ormas Nasional Demokrat. Ketua umum definitifnya akan dijabat bapak Laksamana Tedjo Edhy sampai kongres Nasional Demokrat bulan Juni," ujar Surya dalam acara ulang tahun Nasional Demokrat ke 3, di kantornya, Jumat (1/2/2013). Edhy sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan ormas NasDem. Sebenarnya, kata Surya, dirinya masih tetap diminta sebagai ketua umum Nasional Demokrat. Namun karena menyadari beban tugasnya yang besar, maka Surya menyatakan mundur. Dalam karir militernya, purnawirawan laksamana bintang empat ini pernah mengisi beberapa jabatan strategis, antara lain Panglima Koarmabar, Asisten Perencanaan KSAL, Dirjen Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan, Komandan Sesko TNI, dan Kepala Staf Umum TNI hingga terakhir sebagai KSAL pada periode 2008-2009.

Lagi, Dua Politisi Golkar Pindah ke Nasdem

Partai Golkar kembali ditinggal politisinya menjelang Pemilu 2014. Kini, Malka Amin dan Mamat Rahayu memilih pindah ke Partai Nasdem. Keduanya mengikuti jejak eks politisi Golkar, Enggartiasto Lukita alias Enggar, yang keluar dari Golkar dan Dewan Perwakilan Rakyat untuk bergabung ke partai bentukan Surya Paloh itu. Pengumuman bergabungnya Malkan dan Mamat disampaikan di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (30/1/2013). Selain keduanya, hadir dalam jumpa pers tersebut beberapa kader Nasdem di antaranya Rio Capella dan Enggar. Sebelumnya, Mamat duduk di Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Golkar. Dia pernah menjabat anggota DPRD Kabupaten Serang. Di Partai Golkar, dia sempat menjabat Ketua DPD Golkar Provinsi Banten dan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar Provinsi Banten. "Kemarin jam 4 sore saya (mengundurkan diri) ke partai dan DPR," kata Mamat. Malkan sebelumnya menjabat anggota Komisi V DPR. Dia sudah tiga periode menjabat sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan. Di Partai Golkar, Malkan pernah menjadi wakil sekretaris jenderal. Malkan mengaku sudah mengajukan pengunduran diri dari keanggotaan Golkar pada 28 Januari 2013. Dia juga sudah menyampaikan surat kepada Ketua DPR Marzuki Alie yang berisi pengunduran diri dari DPR. "Saya kira dari kami sudah selesai. Dalam ketentuan, gugurnya keanggotaan DPR karena mengundurkan diri dari keanggotaan partai," kata dia. Selain para politisi Partai Golkar, politisi Partai Persatuan Pembangunan, Maiyasyak Johan, juga mengajukan pengunduran diri dari partainya dan DPR. Ia juga akan bergabung ke Partai Nasdem. Selain para politisi, dua orang birokrat parlemen, eks Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh dan Sekretaris Jenderal DPD Siti Nurbaya, juga telah secara resmi menjadi politisi Partai Nasdem.

Eks Sekjen DPR dan DPR Resmi Jadi Politisi Nasdem

Eks Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh dan eks Sekjen DPD Siti Nurbaya Bakar secara resmi bergabung dengan Partai Nasdem. Secara simbolis, keduanya mengenakan seragam Nasdem dan langsung disambut Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh, Selasa (29/1/2013), di Gedung DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan ini, Surya menyatakan, Nasdem tengah mencari posisi yang tepat bagi keduanya dalam struktur kepartaian. Tak tertutup kemungkinan, keduanya menjadi kandidat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Nasdem yang saat ini kosong. Seperti diberitakan, Sekjen Nasdem Ahmad Rofiq telah mengundurkan diri, pekan lalu. "Pada mereka bisa saja (menjabat Sekjen) apakah Nining atau Siti. Tidak tertutup kemungkinan itu," ujar Surya. Surya mengatakan, pada satu atau dua minggu ke depan ia akan mengumumkan susunan kabinet partainya. Penempatan jabatan itu kata Surya akan diserahkan pada orang-orang yang berkompeten. "Sekarang tentu sedang dipikirkan pada bidang paling tepat untuk masing-masing dari mereka. Bagaimana dapat membangun kinerja yang optimal nantinya," kata dia. Nama lain yang disebut-sebut bakal mengisi jabatan itu juga diantaranya ketua umum demisioner Patrice Rio Capella atau Ketua Bappilu Ferry Mursyidan Baldan. Partai Nasdem memang tengah dilanda konflik internal dengan mundurnya sejumlah anggota partai. Selain Ahmad Rofiq, Hary Tanoesoedibjo mengundurkan diri sebagai Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem. Bos MNC Group itu mengaku ingin mempertahankan kepengurusan saat ini yang diisi orang muda. Tak hanya Hary dan Rofiq, Wakil Sekretaris Jenderal Saiful Haq, dan Ketua Internal DPP Partai Nasdem Endang Tirtana juga mengundurkan diri. Mundurnya sejumlah kader karena tak setuju dengan keinginan Surya Paloh menjadi ketua umum. Editor :Inggried Dwi Wedhaswary

Akbar Tandjung Nilai Surya Paloh Layak Pimpin Nasdem

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Akbar Tandjung menilai Surya Paloh layak menakhodai Partai Nasdem. Surya Paloh, yang pernah menjadi tokoh di Partai Golkar itu, dianggap Akbar berperan besar membangun Nasdem yang awalnya organisasi kemasyarakatan, kemudian bertransformasi menjadi partai politik. "Memang menurut saya seharusnya dia (Surya Paloh) yang jadi ketua umum. Saudara Rio tentu saja diposisikan di sekjen itu sudah tepat," kata Akbar di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (28/1/2013) malam. "Di partai itu, dia adalah aktor intelektual dengan berperan pertama-tama melalui ormas. Semua di situ diawali Saudara Surya Paloh. Dia yang mengawali gagasan perubahan atau restorasi, semuanya itu gagasan politik, perjuangan politik. Wajar kalau Nasdem jadi parpol lalu dia pimpin," papar Akbar. Ia juga mengungkapkan, kehadiran Partai Nasdem sebagai salah satu partai peserta pemilu tak akan menjadi ancaman bagi Golkar. Partainya pun tak mempermasalahkan pindahnya sejumlah politisi Golkar ke Partai Nasdem. "Itu harus dihadapi, tidak masalah, buktinya di Pemilu 2004 kami pemenang. Di Pemilu 2014 kami tetap optimistis, walaupun ada orang-orang Golkar pindah ke partai lain," katanya. Surya Paloh akhirnya tepilih sebagai Ketua Umum Partai Nasdem setelah sebelumnya menjabat Ketua Majelis Tinggi partai itu. Surya Paloh dipilih secara aklamasi dalam kongres yang dilakukan pada Jumat (25/1/2013). Ia akan menjabat Ketua Umum selama lima tahun hingga 2018. Surya Paloh diputuskan dalam rapat kongres yang diikuti 1.500 peserta yang terdiri dari 489 DPD, 32 DPW, dan 5 sayap Partai Nasdem. Keputusan lain yang dicapai dalam kongres ini juga memberikan mandat kepada Surya Paloh untuk menyusun kepengurusan dan perangkat partai selambat-lambatnya 14 hari pascakongres I berlangsung. Dengan terpilihnya Surya Paloh sebagai Ketua Umum, Rio Patrice Capella tak lagi menjabat posisi itu. Editor :Inggried Dwi Wedhaswary

Surya Paloh: Nasdem Siap Kompetisi dalam Harmoni

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan partainya siap berkompetisi dalam Pemilu 2014 mendatang. Namun, kompetisi itu harus berlangsung harmoni tanpa melukai satu sama lain. Hal tersebut diungkapkannya dalam pidato penutupan Partai Nasdem, Sabtu (26/1/2013), di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. "Di dalam perspektif saya inilah yang saya nyatakan Nasdem siap berkompetisi dalam harmoni," ucap Surya Paloh yang langsung disambut tepuk tangan ribuan kader Nasdem yang menghadiri seremoni penutupan kongres kali ini. Menurut Surya Paloh, kompetisi seharusnya dilakukan dengan tidak saling menyakiti atau menjatuhkan tetapi dalam hal yang membanggakan. "Berkompetisi tidak seharusnya saling melukai atau saling menghina, menjatuhkan tapi bisa berkompetisi yang saling membanggakan," ujar Surya Paloh. Inisiator organisasi massa Nasional Demokrat itu mengajak kepada para pemegang kekuatan partai politik ini untuk memberikan suasana kondusif dalam menghadapi Pemilu. "Ketika semangat kebersamaan ditinggalkan, kita mulai terprovokasi untuk saling berhadapan antara kita. Dunia luar akan menertawakan kita. Seandainya parpol sadari dan ciptakan solidaritas, maka persatuan dan kesatuan juga terjalin," katanya. Pemilik Media Grup ini juga menilai kritikan terhadap partai politik seharusnya diterima sebagai bentuk kehormatan. "Berangkat dari malam ini, kami juga menawarkan tidak hanya tegur sapa dalan verbal formal tapi dalam kritik yang membangun," imbuh Surya Paloh. Editor :A. Wisnubrata

Surya Paloh: Ini Salah-salah Bisa Disebut Haus Jabatan

Ketua Umum Partai Nasdem terpilih Surya Paloh menutup kongres Partai Nasdem yang baru pertama kalinya dilakukan itu. Di dalam sambutannya, Surya Paloh menyinggung soal keterpilihannya sebagai ketua umum. Ia menyadari banyak pihak yang bersuara negatif dan menganggapnya haus jabatan. "Saya jadi Ketua Majelis Tinggi, inisiator Nasdem, dan sekarang jadi Ketua Umum. Saya sadari ini pula yang menjadi tanda tanya besar bagi para pengamat politik. Ada apa di Partai Nasdem, salah-salah Surya disebut haus jabatan," ucap Surya, Sabtu (26/1/2013), dalam pidato penutupannya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Surya Paloh menuturkan bahwa keraguan pihak luar itu ia kembalikan lagi kepada para kader Partai Nasdem. Ia berharap keluarga besar Partai Nasdem bisa mengenalnya sehingga paham strategi Partai Nasdem yang tengah ditempuh. "Pepatah lama, tak kenal maka tak sayang. Ini penting. Saya yakin pasti ada maksud dari semua ini," tutur Surya. Surya melanjutkan, perjalanan partai politik di Indonesia telah mengalami pasang surut. Parpol yang ada saat ini bahkan sudah bergonta-ganti kepemimpinannya. "Dalam situasi berbangsa dan bernegara saat ini, di saat mendapat sorotan publik, menjadi arti sendiri untuk Nasdem. Ini yang harus dijawab kita semua," tutur pemilik Media Grup tersebut. Adapun, di dalam kongres kali ini, seluruh peserta kongres Partai Nasdem yang berasal dari seluruh Indonesia secara aklamasi sepakat mengangkat Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasdem. Sebelumnya, Surya Paloh adalah inisiator ormas Nasional Demokrat dan Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem. Keputusan pemilihan Surya Paloh menjadi Ketua Umum menimbulkan faksi di tubuh partai ini hingga akhirnya beberapa kader Partai Nasdem mengundurkan diri. Pimpinan Partai Nasdem yang mengundurkan diri adalah Hary Tanoesoedibjo (mantan Ketua Dewan Pakar), Ahmad Rofiq (mantan Sekretaris Jenderal), Saiful Haq (mantan Wakil Sekretaris Jenderal), Endang Tirtana (mantan Ketua Internal DPP Partai Nasdem), Rustam Effendi (mantan Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat), Armyn Gulton (mantan Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat), dan Muhammad Isa Raharusun (mantan Ketua DPW Partai Nasdem Maluku). Editor :A. Wisnubrata

Hanya Surya Paloh yang Pilih Pengurus Partai

Partai Nasdem memberikan mandat penuh kepada ketua umum terpilih Surya Paloh untuk menyusun kepengurusan dan perangkat partai selambat-lambatnya 14 hari pasca-Kongres I digelar. Artinya, Surya Paloh menjadi formatur tunggal bagi partai ini sehingga berhak mengangkat seluruh pengurus mulai dari Sekretaris Jenderal hingga divisi. "Kongres akhirnya memutuskan dan menyetujui Pak Surya Paloh untuk menjadi Ketua Umum partai ini sekaligus bersepakat supaya beliau mengurus kepengurusan partai. Jadi kami tidak pakai tim formatur seperti partai lain, semuanya diserahkan kepada dia," ujar Ketua Pengarah Kongres I Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto, dalam jumpa pers di sela-sela Kongres Partai Nasdem, Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (26/1/2013). Wakil Ketua Umum Partai Nasdem itu juga menjelaskan bahwa Surya Paloh memiliki waktu selambat-lambatnya 14 hari pasca-Kongres I dilakukan. Nantinya, Surya Paloh yang akan menentukan kader Nasdem untuk menjadi Dewan Pakar, Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Wakil Bendahara Umum, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan pimpinan Departemen serta divisi. "Nanti akan ada 16 Ketua, satu Sekjen, dua Wasekjen, satu Bendum (bendahara umum), dua wabendum (wakil bendahara umum), 45 departemen dan divisi," kata Ketua Umum Partai Nasdem Patrice Rio Capella. Rio Capella sempat disebut-sebut akan menjadi Sekretaris Jenderal Partai Nasdem setelah Surya Paloh dikukuhkan menjadi Ketua Umum. Namun, Patrice membantahnya. "Kalau Pak Surya Paloh yang menjadi ketua umum semua sudah tahu. Kalau jadi Sekjen, hanya Pak Surya dan Tuhan yang tahu. Itu kewenangan Pak Surya Paloh. Kami tidak mau kawin dulu baru berebut anak," imbuh Rio. Editor :Kistyarini

Ada 47 Cendekiawan Calon Pengganti Hary Tanoe di Nasdem

Pasca mundurnya Hary Tanoesoedibjo, Partai Nasdem mencari pengganti bos MNC Grup itu untuk menjadi Ketua Dewan Pakar. Setidaknya ada 47 cendekiawan yang diprediksi akan menggantikan Hary Tanoe dalam kepengurusan Partai Nasdem. "Dengan bangga kami umumkan, hari ini yang masuk mendaftar menjadi dewan pakar bergelar PHD 47 orang, para cendekiawan. Ini dalam waktu dua hari saja," ujar Ketua Panitia Pengarah Kongres I Partai Nasdem Sugeng Suparwoto, Sabtu (26/1/2013), di sela-sela kongres Partai Nasdem, Jakarta Convention Center (JCC). Dari seluruh calon yang ada, Sugeng menjelaskan bahwa akan dipilih satu orang sebagai Ketua Dewan Pakar oleh Ketua Umum Partai Nasdem terpilih Suryo Paloh. Sugeng menganggap kepergian Hary Tanoe dan beberapa kader Partai Nasdem sama sekali tidak berpengaruh pada partai. "Bukannya mendramatisir, tapi ini bukti nyata bahwa mati satu tumbuh seribu," ujar Sugeng. Sugeng mencontohkan, hingga beberapa waktu lalu banyak kelompol sosial, profesional, lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga aktivis 1998 bergabung dengan partainya. "Sudah ada 78 insan profesional yang ada di LSM serta dosen yang menyatakan bergabung di Nasdem. Kami harus pertegas, partai ini walau ditinggalkan kadernya, tidak akan mati seolah-olah partai kalau ditinggalkan layu sebelum berkembang," ucapnya. Seperti diberitakan, setelah dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu, partai Nasdem justru diterpa masalah. Para pimpinan partai itu menyatakan berseberangan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem Surya Paloh yang merintis partai ini mulai dari gerakan massa. Mereka pun memutuskan mengundurkan diri. Pimpinan Partai Nasdem yang mengundurkan diri adalah Hary Tanoesoedibjo (mantan Ketua Dewan Pakar), Ahmad Rofiq (mantan Sekretaris Jenderal), Saiful Haq (mantan Wakil Sekretaris Jenderal), Endang Tirtana (mantan Ketua Internal DPP Partai Nasdem), Rustam Effendi (mantan Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat), Armyn Gulton (mantan Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat), dan Muhammad Isa Raharusun (mantan Ketua DPW Partai Nasdem Maluku). Pengunduran para petinggi partai ini tidak terlepas dari rencana pengukuhan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasden yang rencananya akan dilakukan pada Sabtu (26/1/2013) malam ini. Kesepakatan penetapan Surya Paloh sebagai Ketua Umum ini sudah ditetapkan pada rapat internal Jumat (25/1/2013) malam tadi. Editor :A. Wisnubrata

Jika Masuk Tiga Besar, Partai Nasdem Usung Capres

AKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem menargetkan bisa masuk dalam tiga besar perolehan suara dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 mendatang. Jika target itu tercapai, maka Partai Nasdem akan mengajukan calon presiden sendiri. Demikian disampaikan Ketua Bapilu Partai Nasdem, Ferry Mursidan Baldan, Sabtu (26/1/2013), di sela-sela kongres Partai Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC). "Target kami 3 besar karena kami inginkan tidak hanya menambah gambar di kertas suara. Makanya, kami fokus dulu pada Pileg, kalau tidak masuk dalam tiga besar, kami tidak akan ajukan capres. Kalau masuk, baru kami bicara capres," ujar Ferry. Sebagai partai politik baru yang pertama kali ikut pemilu, Ferry menyadari target mengusung capres bagi Partai Nasdem adalah hal yang muluk. "Ini partai baru, masih 0 persen suaranya terus kalau bicara capres kesannya bocor halus. Untuk presiden kan 25 persen suara, kami baru 0 persen jelas jauh sekali," tutur Ferry. Mantan politisi Partai Golkar itu mengaku hal tersebut juga berlaku untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) di daerah-daerah. Cara seperti ini, disebut Ferry, bukan hanya sadar akan berusaha realistis tapi lebih kepada menekan rasa arogansi. "Ini bukan cuma soal arogansi, kami ingin membangun kesadaran dan kepatutan dalam berpolitik," ucap Ferry. Menurut Ferry, jika saat ini Partai Nasdem sudah terburu-buru berbicara capres, maka partainya akan dipandang sebelah mata sebagai partai baru. "Nanti kami dikira kurang waras, masih 0 persen kok bilang capres," candanya. Kendati belum akan membicarakan kandidat capres, Ferry menyadari partainya tetap perlu menjalin komunikasi dengan kandidat capres yang ramai digadang-gadang seperti mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto. Editor :A. Wisnubrata

Nasdem: Ada yang Gelisah dan Tak Ingin Partai Maju

Partai Nasdem mengaku isu perpecahan yang tengah menerpa partai ini tidak akan berpengaruh pada kesolidan internal partai. Ketua Bapilu Partai Nasdem, Ferry Mursidan Baldan bahkan menuding kader-kader partai yang mengundurkan diri berniat tidak mau memajukan partai. "Kami melihat ini merupakan tantangan pertama yang kami hadapi bahwa ada orang yang gelisah dan tidak ingin partainya maju," ujar Ferry, Sabtu (26/1/2013), di sela-sela kongres Partai Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC). Ketika ada kader Nasdem yang keluar, lanjutnya, hal ini menunjukkan tidak ada ikatan emosional yang melekat. Padahal, sebagai partai baru, justru ikatan emosional menjadi hal yang terpenting. "Ini bukan masalah penting, biasa saja. Kecuali kalau sudah lebih dari 10 tahun keluar, baru ini problem. Kalau pun ada misunderstanding ini akan jadi bagian biasa yang mengkokohkan kami," tuturnya. Ferry pun mengaku tertawa saat mengetahui alasan mantan rekannya adalah karena tergesernya unsur muda dari Partai Nasdem menjelang pengukuhan Surya Paloh menjadi Ketua Umum partai ini. Menurutnya, Partai Nasdem tidak pernah menerapkan sistem senioritas atau pun mengembangkan pemikiran eksklusif. "Sekarang yang katanya komit terhadap perubaham itu siapa? Saya justru tertawa ketika orang muda ini bilang, siapa yang tua dan muda. Yang terpenting di sini adalah mentalitas. Sebagai partai baru, chemistry yang terpenting," ucap mantan politisi Partai Golkar itu. Seperti diberitakan, setelah dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu, partai Nasdem justru diterpa masalah. Para pimpinan partai itu menyatakan berseberangan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem Surya Paloh yang merintis partai ini mulai dari gerakan massa. Mereka pun memutuskan mengundurkan diri. Pimpinan Partai Nasdem yang mengundurkan diri adalah Hary Tanoesoedibjo (mantan Ketua Dewan Pakar), Ahmad Rofiq (mantan Sekretaris Jenderal), Saiful Haq (mantan Wakil Sekretaris Jenderal), Endang Tirtana (mantan Ketua Internal DPP Partai Nasdem), Rustam Effendi (mantan Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat), Armyn Gulton (Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat), dan Muhammad Isa Raharusun (Ketua DPW Partai Nasdem Maluku). Pengunduran para petinggi partai ini tidak terlepas dari rencana pengukuhan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasden yang rencananya akan dilakukan pada Sabtu (26/1/2013) malam ini. Kesepakatan penetapan Surya Paloh sebagai Ketua Umum ini sudah ditetapkan pada rapat internal Jumat (25/1/2013) malam. Editor :A. Wisnubrata

Visitors

CALEG NASDEM KAB BOGOR DAPIL 6 NO URUT 8

CALEG NASDEM KAB BOGOR DAPIL 6 NO URUT 8

Translate

Berbagi dengan sesama kunci kesuksesan

follower

Arsip Blog

Pencarian

Entri Populer