Rabu, 26 September 2012

Nasdem Hadir bukan untuk Menambah Jumlah Partai

Jakarta, WebNasDem – Keberadaan Nasdem sebagai sebuah partai politik tidak hanya untuk menambah jumlah partai yang sudah ada. NasDem hadir untuk menggantikan partai yang tidak mampu menjalankan konstitusi. Untuk menggantikan mereka yang mempermainkan anggaran negara. “Inilah yang ditawarkan oleh NasDem dan menjunjung tinggi keyakinan ini sebagai ideologinya,” demikian tegas Ketua Majelis Nasional Partai NasDem Surya Paloh saat menerima Marzuki Usman, mantan menteri di sejumlah pemerintahan pasca Orde Baru, di ruang kerjanya di Jakarta, Selasa (18/9). Lebih lanjut Surya menjelaskan, NasDem adalah penantang bagi fenomena yang tidak masuk di akal sehat saat ini. “Akal sehat kita sudah terganggu oleh banyak hal terutama demoralisasi bangsa. Apa yang bisa kita banggakan sebagai bangsa saat ini? Tempat ibadah semakin banyak namun moral bangsa kita tidak semakin baik. Reformasi yang menjanjikan masa depan yang gemilang ternyata membuat kita semakin risau. Proses demoralisasi terus berlangsung sehingga lahir distrust satu sama lain,” Surya Paloh menjelaskan. Pertanyaannya kemudian, tanya Surya kemudian, bagaimana cara mengimplementasikan pemikiran-pemikian ini. Menurutnya ada dua alternatif. Pertama adalah gerakan radikal dan yang kedua adalah gerakan moderat atau yang sesuai dengan konstitusi. “Dan kita adalah yang kedua,” tegasnya. Oleh karena itu NasDem harus menang dalam pemilu 2014 nanti. Sebab jika tidak NasDem tidak akan bisa membawa bangsa ini menuju ke arah yang lebih baik. Tidak akan terjadi perubahan. Bagi Surya Paloh, inilah sumpahnya untuk bangsa ini. Bersama rombongan, Marzuki datang ke Gondangdia dengan membawa alam pikir dan kegelisahan yang sama dengan Ketua Majelis Nasional. Dia bicara berbagai masalah bangsa mulai dari soal politik pertanahan yang tidak adil di Indonesia, ancaman globalisasi yang tidak akan lama lagi terjadi, harapan akan presiden mendatang yang bukan presiden seremonial lagi, implementasi pasal 33 UUD yang bermasalah, hingga harapan pada NasDem untuk bisa membawa perubahan. (001)

NasDem akan sebut Capresnya jika Menang Pemilu

Jakarta, WebNasDem – Partai NasDem hanya akan menyebut siapa calon presidennya jika partai ini berhasil menjadi pemenang pertama atau kedua dalam pemilu legislatif pada 2014 mendatang. Jika hanya menjadi pemenang ketiga, hal itu masih bisa dipertimbangkan. “Kalau cuma pemenang keempat, sudahlah, itu sudah goodbye saja,” tegas Ketua Majelis Nasional Partai NasDem Surya Paloh di Jakarta, saat menerima Marzuki Usman dan rombongan, Selasa (18/9). Sikap ini diambil, menurutnya, sebagai pendidikan politik, tidak hanya bagi rakyat Indonesia, akan tetapi juga bagi pelaku politik di negara ini. Sikap demikian adalah cerminan dari adanya perubahan mindset sebagai salah satu hal paling penting yang diperjuangankan Partai NasDem. “Selain itu juga kita mempertimbangkan untuk perubahan kembali terhadap undang-undang dasar,” kata Surya. Dalam kesempatan tersebut Surya Paloh juga mengajak mantan menteri di tiga pemerintahan masa Reformasi Marzuki Usman untuk terlibat dalam gerakan perubahan yang digaungkan Partai NasDem. Surya berharap, sebagai orang yang tahu betul soal pertanahan dan dunia agraria lainnya, Marzuki bisa memimpin massa tani NasDem yang tidak akan lama lagi akan dideklarasikan keberadaannya. “Sektor-sektor seperti sektor tani adalah pendorong agar NasDem menjadi pemenang pemilu nanti,” pungkas Surya. (001)

Kamis, 20 September 2012

Ubah Politik Pencitraan dengan Meritokrasi

KARAKTER politik Indonesia seharusnya sudah beralih dari politik yang sarat identitas menjadi politik meritokrasi. Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menyebutkan dalam sebuah politik meritokratis, gagasan tentang kehidupan bernegara lebih diutamakan ketimbang pencitraan tokoh politik. “Artinya, yang dinilai dalam hal ini termasuk kualitas manusianya,“ kata Anies saat menyampaikan orasi kebangsaan pada resepsi peringatan HUT ke-46 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta, tadi malam. Ia menyebutkan proses pen ciptaan sistem politik meritokrasi hanya terjadi apabila par tai politik menawarkan ? gur terbaik yang dihasilkan berdasarkan merit (kemampuan). “Proses itu harus berlangsung dalam institusi partai. Tanpa itu, jangan harap parpol bisa memilih dan menilai,” tegasnya. Ia menyebutkan pola itu muncul sebagai jawaban atas persoalan politik yang terjadi di masyarakat. Masyarakat awam kini sering mempertanyakan apakah proses demokrasi di Indonesia bisa ke arah konsolidasi atau justru kembali ke masa otoriter. “Ini tantangan baru di era reformasi, sanggupkah kita melihat dan memikirkan semua ini,” paparnya. Untuk memudahkan itu, sambung Anies, parpol harus nya bisa membangun keperca yaan kepada masyarakat sekitar. Pasalnya, hal itu merupakan sya rat utama dalam menja ga konsolidasi demokrasi di mana pun. “Berbeda dengan pi lar kekuasaan otoriter, yang dibangun adalah ketakutan.” Sementara itu, Sekretaris Ma jelis Nasional Partai NasDem Jeffrie Geovanie meyakini partai-partai politik yang menutup pintu bagi munculnya ? gur baru di pentas politik nasional akan tergilas oleh tun tutan zaman. “Sesungguhnya merugilah partai-partai yang tidak bisa membaca tanda-tanda zaman, membaca kegalauan dan harapan masyarakat. Masyarakat itu butuh ? gur baru yang inova tif,” ujarnya. Menurutnya, masyarakat pasti memberikan apresiasi kepada partai-partai yang berani memunculkan ? gur-? gur baru pada suksesi kepemimpinan nasional 2014 mendatang. Fenomena munculnya ? gur baru yang dipercaya masyarakat, seperti kandidat Gubernur DKI Jakarta Jokowi-Basuki, ka ta dia, seharusnya menjadi per ingatan bagi partai yang terus ngotot tidak menginginkan regenerasi.

NasDem Yakin Kuasai Jawa Barat

BANDUNG– Partai NasDem optimistis meraih suara terbanyak di Jawa Barat. Dengan kekuatan infrastruktur yang sangat memadai, NasDem yakin mendominasi kursi DPR dari provinsi berpenduduk sekitar 46,5 juta jiwa ini. Menurut Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Hary Tanoesoedibjo (HT), jumlah penduduk Jabar yang besar, yakni hampir 19% dari jumlah penduduk secara nasional, membuat total alokasi kursi DPR dari berbagai daerah pemilihan (dapil) di provinsi ini terbanyak dibandingkan provinsi lain. Karena itu, NasDem mematok perolehan suara semaksimal mungkin di Jabar. Dengan target ini,seluruh jajaran NasDem mulai tingkat pusat hingga pelosok daerah terus menggencarkan konsolidasi pemenangan pemilu. “Kita yakin menang karena Partai NasDem memiliki momentum besar sebagai satusatunya parpol baru yang membawa misi dan gerakan perubahan. Terlebih,banyak di antara kader dan anggota kita yang baru terjun ke dunia politik sehingga tingkat militansinya pun cukup tinggi. Ini menarik,” ujar HT seusai menghadiri pelantikan pengurus daerah, cabang, dan ranting Partai NasDem se-Bandung Raya dan Kabupaten Sumedang di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Kota Bandung, kemarin. Kegiatan ini dihadiri antara lain Ketua Majelis Nasional Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum DPP Partai Nas- Dem Patrice Rio Capella, Sekjen DPP Partai NasDem Ahmad Rofiq,Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, dan sekitar 1.200 kader serta pengurus NasDem. HT melanjutkan, sekitar 50% calon anggota legislatif (caleg) yang akan dipasang NasDem untuk DPR maupun DPRD adalah politisi baru. Meski begitu,semua caleg yang direkrut merupakan para kader aktif dan figur potensial yang mampu diandalkan menjadi wakil rakyat. “Sebagian caleg adalah new politiciansmenggambarkan bahwa kita semua berhak jadi politisi,”tegas HT. Dia juga mengingatkan bahwa para pengurus yang dilantik kemarin bukanlah orang-orang sembarangan. Partai NasDem telah melakukan proses penyaringan untuk mendapatkan figur-figur pemimpin terbaik berdasarkan sejumlah kriteria seperti kompetensi, kredibilitas, kapabilitas,dan integritas. “Kehati-hatian dalam memilih pengurus dan caleg menunjukkan bahwa kita tidak main-main atau iseng-iseng dengan partai politik. Terlebih, fokus Partai NasDem adalah membawa perubahan ke arah yang lebih baik.Kita mengajak bangsa ini terlibat dalam gerakan perubahan ini,” kata CEO MNC Group ini. HT kembali menekankan bahwa bentuk bantuan dari partai terhadap para caleg potensial namun tak memiliki banyak dana untuk membiayai kampanye bukan berbentuk cash money.“Kita mendukung para caleg potensial ini dengan membantu pengadaan atribut dan barang perlengkapan kampanye. Ini untuk menghindari adanya caleg yang meminjam (uang) ke sana kemari padahal belum tentu menang,”jelas HT. Dengan adanya bantuan perlengkapan berkampanye ini, lanjut HT, Partai NasDem menekankan kepada para calegnya untuk bekerja keras sebaik mungkin demi pemenangan pemilu legislatif. Sementara itu, putri proklamator RI, Bung Karno,Rachmawati Soekarnoputri,kemarin mengikrarkan diri secara resmi bergabung dengan Partai Nas- Dem.Masuknya pendiri Partai Pelopor ini ditandai dengan penyerahan jas biru khas NasDem kepada Rachmawati oleh Ketua Umum DPP Partai NasDem Patrice Rio Capella di hadapan ribuan hadirin di Sabuga. Rio berharap kehadiran Rachmawati bisa menjadi suplemen gerakan perubahan. “Kita akan terus menambah barisan nasionalis untuk bergabung dan membesarkan Partai NasDem dan mengusung gerakan perubahan,”ujarnya. Rachmawati mengungkapkan, dirinya bergabung dengan Partai NasDem karena memiliki persamaan ideologi dan visi serta misi yang sama dengan Bung Karno.“Semoga kehadiran saya bisa memperkuat barisan Partai NasDem untuk menghadapi satu perubahan besar pada Pemilu 2014 mendatang,” kata ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno ini. Pelantikan jajaran pengurus Partai NasDem se-Bandung Raya dan Kabupaten Sumedang kemarin dibuka sekitar pukul 14.00 WIB dengan menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya. Acara diakhiri dengan pidato politik Ketua Majelis Nasional Partai NasDem Surya Paloh. Membuka orasi politiknya, Surya Paloh menyampaikan selamat kepada Rachmawati yang telah bergabung dengan Partai NasDem. Setelah itu, Surya menyatakan bahwa konsep dasar ideologi Pancasila yang didapatkan Bung Karno di Kota Bandung masih sangat relevan untuk menciptakan Indonesia baru. “Ini harus dipahami dan sangat dihargai, betapa besar pemikiran Soekarno. Pemikirannya adalah konsep NasDem,”terang Surya. Ketua DPW Partai NasDem Jabar Rustam Effendy mengungkapkan, kegiatan kemarin merupakan salah satu wadah untuk mempererat solidaritas dan soliditas internal Partai NasDem serta memperkuat dan mendorong energi perubahan baik ke dalam ataupun ke luar.Menurut dia,dinamika politik saat ini dan di masa mendatang menuntut soliditas,kerja keras, dan kebersamaan kolektif seluruh jajaran pengurus dan kader NasDem. “Dengan soliditas yang kuat, kita yakin NasDem bisa memimpin dan menjadi lokomotif gerakan perubahan,”ujarnya. Dia mengingatkan,gerakan perubahan merupakan ancaman bagi siapa pun yang tidak rela kehilangan kekebalan hukum dan privilegepolitiknya.Di sisi lain, gerakan perubahan menjadi lidah sekaligus penjelmaan dari doa dan harapan rakyat yang terlupakan. “Kekuatan NasDem di tingkat desa dan cabang merupakan tulang punggung gerakan perubahan,” pungkasnya

Rachmawati: Surya Paloh Anak Ideologis Bung Karno

BANDUNG – Rachmawati Soekarnoputri menegaskan dirinya bergabung ke Partai NasDem. Penegasan itu disampaikanya di hadapan ribuan pendukung Partai NasDem di Gedung Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 16 September, kemarin. Putri Proklamator RI, Soekarno, itu diminta memberi sambutan dalam acara pelantikan pengurus DPD, DPC, dan DPRT Partai NasDem se-Bandung Raya dan Sumedang. “Hari ini saya memperkuat barisan nasional Partai NasDem dalam rangka menghadapi program besar, pemilu 2014,” kata Rachmawati sambil menangis. Isak tangis itu disambut teriakan “Hidup Rachmawati” dari para pendukung Partai NasDem. “Saya terharu,” lanjut Rachmawati. Dia menegaskan, para kader dan pengurus Partai Pelopor yang didirikannya juga bergabung ke Partai NasDem. Dalam kesempatan itu, Rachmawati menjelaskan kenapa dirinya mau bergabung dengan Partai NasDem. Menurutnya, Surya Paloh, pendiri Ormas Nasdem, yang memintanya untuk bergabung. “Saya tahu persis Surya Paloh punya visi misi yang sama dengan founding father Proklamator RI, Bung Karno,” terangnya. Dia juga tidak melihat ada perbedaan antara Surya Paloh dan Soekarno. Dengan kata lain, dia menyebut Surya Paloh merupakan anak Bung Karno secara ideologis. “Saya selalu mengatakan, tidak cukup jadi anak biologis, tapi harus jadi anak ideologis Bung Karno yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa,” ungkapnya. Rachmawati juga menyampaikan rasa syukur bisa bergabung dengan Partai NasDem. “1 Juni Bung Karno mencetuskan Pancasila. Ini adalah dasar perjuangan, yang juga dibawa Partai NasDem untuk Indonesia,” ungkapnya.

Visitors

CALEG NASDEM KAB BOGOR DAPIL 6 NO URUT 8

CALEG NASDEM KAB BOGOR DAPIL 6 NO URUT 8

Translate

Berbagi dengan sesama kunci kesuksesan

follower

Arsip Blog

Pencarian

Entri Populer